![]() |
Bersama Pak Agus SB, suaminya Bella Saphira |
Setelah sukses di Makassar, Medan, Jakarta, Bandung,
Pekanbaru, Bima dan Palembang. Kini Aceh kota 7 yang mendapat kesempatan untuk
penyelenggaraan Workshop Tahun
Damai di Dunia Maya.
Acara yang diselenggarakana oleh Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme bekerja sama dengan Indonesian Backstrack Team (IBT)
Aceh ini dilaksanakan di Grand Nanggroe Hotel yang dihadiri oleh ratusan
pemuda/i lintas komunitas di seluruh Banda Aceh dan Aceh Besar salah satu
diantaranya; Gerakan Mari Berbagi (GMB)- Aceh, Masyarakat Informasi Teknologi,
Innovative Development in Education for Aceh (IDEA), IBT dan sejumlah komunitas
berbasis dunia maya lainnya. Dengan tujuan yang sangat mulia yakni mencegah masuk
dan berkembangnya aliran radikalisme atau bahkan teroris di Aceh dalam kontek
kecilnya dan dunia pada umumnya.
Setelah tidur sekian lama akhirnya BNPT bangun dan kembali
sadar bahwa ancaman radikalisme dan teroris mulai kembali gencar perekrutannya
yang ternyata semakin canggih yaitu berbasis dunia maya.
Acara yang menghadirkan suami dari artis Bella Sophia ini
begitu disambut antusias oleh semua peserta. Ini terbukti dalam workshopnya
Mayjen Jend TNI Agus Surya Bakti menyampaikan bakwa kelompok radikalisme masih
terus gencar dalam mengancam republik tercinta ini tak terkecuali Aceh.
Menurut Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan
Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ini, para penjahat
kehidupan seperti teroris kini sudah semakin pandai dalam beraksi. Anak-anak
muda yang galau, labil dan ababil merupakan sasaran utama untuk diorbit menjadi
anggota mereka dengan senjata paling ampuh "media sosial".
Harus diakui bersama memang, di jaman seperti sekarang ini
kemudahan dalam mengakses teknologi, lebih murah, lepas dari kontrol
pemerintah, menjangkau seluruh dunia dan bisa bermuka dua (artinya tidak dengan
identitas yang jelas) adalah cara yang diambil oleh para penjahat kehidupan
untuk memperluas jaringannya.
Seseorang menjadi teroris sebenarnya sangat sepele. Galau,
dendam yang belum terbalaskan, kemiskinan, tidak ada wadah untuk menyalurkan
hobi hingga rasa ketidak adilan dalam hidup merupakan sejumlah alasan mendasar
yang sebenarnya masih bisa dibendum tanpa menjerumuskan diri ke lubang hitam
nan pekat itu.
Ini lah mengapa, BNPT hadir memenuhi panggilan umat agar
bersatu dan saling berkoordinasi dalam menyebarkan pesan-pesan damai diseluruh
Indonesia.
*Bonus
Saya kemarin hadir mewakili diri dari Gerakan Mari Berbagi
(GMB). Kesuksesan workshop kemarin tak hanya tersalurkan secara pengetahuan dan
aksi yang bisa kita lakukan untuk menpositifkan dunia maya tapi juga secara
finansial/keuangan.
Yuk, kita itung-itungan.
Pertama, terpilih 8 orang peserta dengan twit terbanyak mendapatkan
Rp. 500.000,00 (Lima ratus ribu rupiah). Disini saja sudah ada keluar
uang Rp. 4.000.000,00 (Empat juta rupiah). Salah satu dari 8 orang beruntung
ini adalah pemilik blog ranselfahry.blogspot.com
Kedua, dipilih 100 pendaftar tercepat pada laman damai.id
memperebutkan uang senilai Rp. 150.000,00 (Seartus lima puluh ribu rupiah).
Jika ditotal maka menjadi Rp. 15.000.000,00 (Lima belas juta rupiah). Patut
mendulang kata WAUU. Kembali nama bg Fahry dipanggil hmmmm.
Sudah terpilih 108 orang yang beruntung, itu artinya ada
sekitar 198 orang lainnya yang belum dapat apa-apa. Eps, tenang. Semua peserta
yang hadir baik yang sudah mendapatkan lima ratus ribu rupiah dan seratus lima
puluh rupiah mendapatkan uang saku sebesar Rp. 235.000,00 (Dua ratus tiga puluh
lima ribu rupiah). Jika dikalkulasikan semuanya Rp. 70.500.000,00 (Tujuh puluh
juta lima ratus ribu rupiah). Kembali saya tercenggang saat mengkalkulasi ini.
Kali ini WAUU WAUU nya saya buat double. Hahaha.
Ini belum ditambah dengan fasilitas hotel yang diberikan
seperti snack, makan siang hingga alat tulis berupa buku bacaan, bahan
presentasi dll. Sana sini, saya mencoba menerka walau kemungkinan salah. Acara
kemarin menelan dana hingga 250 juta rupiah.
![]() |
Duduk sebaris bersama orang-orang hebat. Bg Alis dan Prof Farhan :) |
Namun terlepas dari dana ini. Ada hal menarik lainnya dari
acara ini yaitu BNPT sudah mulai open minded terhadap komunitas. Karena selama
ini, BNPT terkesan sangat susah mengolaborasikan diri dengan komunitas
kepemudaan. Alhamdulillah kini dibawah kepemimpinan Komjen Pol Drs.
Saud Usman Nasution, S.H, M.M sudah jauh lebih open minded dibandingkan
sebelumnya.
Banyak yang berharap, tanpa terkecuali saya semoga program-program
seperti ini bukan hanya sebagai ajang penghabisan dana akhir tahun. Atau dengan
bahasa yang sedikit lebih intelektual adalah sebagai ceremonial semata. Karena
jujur saja, acara seperti perlu keberlanjutan baik seminggu sekali atau dua
minggu sekali. Bila tidak maka pembahasan yang sudah ada hanya sebatas memenuhi
tanda tangan di absensi kehadiran semata tanpa berefek mendalam bagi tiap
pesertanya apalagi masyarakat.
Akhir kata, terima kasih banyak untuk BNPT terutama pak Agus SB yang sudah
mau berselfi ria sama saya. Ternyata pak Agus ini tidak segarang yang saya
pikirkan. Pokoknya berbedalah dengan branding TNI selama ini yang garang,
pemarah, dan penuh misteri diwajahnya.
![]() |
Lirikan mata saya dan pak Agus kompak kan? aura artis kami keluar 'sadar kamera' Hahaha |
0 Comments:
Posting Komentar